/
/
Example 1428x372
DaerahMukomuko

Warga Cemas, Harimau Sumatera Masih Berkeliaran di Sekitar Pemukiman

364
×

Warga Cemas, Harimau Sumatera Masih Berkeliaran di Sekitar Pemukiman

Sebarkan artikel ini
Harimau Sumatera_(Ilustrasi)

MUKOMUKO – Hingga saat ini, harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) masih berkeliaran di sekitar pemukiman warga Kabupaten Mukomuko. Beberapa hari terakhir terlihat jejaknya di Desa Gajah Makmur dan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang Kecamatan Malin Deman.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari mengatakan, akan melakukan pengusiran beberapa ekor harimau sumatera yang masih berkeliaran sekitar pemukiman.

“Tetap kita upayakan pengusiran. Namun belum sampai ke tahap penangkapan,” kata Said Jauhari, Kamis, 27 Juli 2023.

Kata Dia, masyarakat Desa Gajah Makmur dan UPT Lubuk Talang yang merasa resah, karena dalam beberapa hari terakhir dua ekor harimau berkeliaran di sekitar permukiman warga.

Terhadap laporan dari warga di dua wilayah tersebut, ia mengatakan, pihaknya telah menindaklanjutinya dengan menurunkan petugas ke lapangan.

Ia menjelaskan, berdasarkan pemantauannya harimau sumatera itu terus bergerak dan berpindah dalam “homerange” antara satu wilayah ke wilayah lain.

Said Jauhari berharap kepada warga yang berada sekitar wilayah kawasan hutan lebih berhati-hati. Apabila ada ternak wajib dikandangkan, jangan dilepasliarkan dan diikat di kebun.

Sementara itu, Kepala Desa Gajah Makmur, Gutomo membenarkan bahwa keberadaan harimau Sumatera di sekitar desanya dan UPT Lubuk Talang membuat warga cemas.

“Dua hari ini terlihat lagi jejaknya di sekitar permukiman dan sudah dua tahun ini harimau berkeliaran di sekitar desa. Kami khawatir jangan sampai jatuh lagi korban ternak atau bahkan nyawa manusia,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, wilayah Desa Gajah Makmur dan UPT Lubuk Talang bersinggungan langsung dengan Hutan Produksi Air Rami, di mana kondisi hutan di sekitar desa saat ini sangat mengkhawatirkan.

“Pembukaan kawasan hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit masif diduga merupakan salah satu penyebab satwa liar keluar dari habitatnya,” katanya. [**]

Ikuti konkret.id di

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *